News

1/04/2011

Liga SR 2010


Penyelenggara : KMSR 2008
Peserta : Gembiraloka U-20(Alumni 80&90-an+2001), Nasi Timbel Galer (2003), Libia Mayora (2004), Gebes-gebes Mama Hengky (2005), Party Bujang (2006), Crat Crit Ahh (2007), Laskar Artup (2008), Deodorant Kembar (2009)

Juara : Laskar Artup (2008)

Top Skor : Apriliyan BSM (Laskar Artup)

Review :

Musim Kompetisi 2009 tertunda karena para pemain liga sr sibuk menyaksikan orang beribadah puasa. Penantian insan sepakbola seni rupa untuk menghirup aroma liga sr harus tertahan lebih dari setahun, hingga benar-benar liga sr 2009 baru bisa diadakan awal tahun 2010 hingga namanya pun menjadi liga SR 2010. Namun hal ini tidak mengurangi kehidmatan wadiabola seni rupa untuk berkompetisi. Justru penundaan masa liga membuat persiapan masing-masing tim semakin matang.

Rasa penasaran tim Alumni Gembiraloka yang habis di pecundangi Party Bujang 2006 di semifinal tahun lalu membuat segenap armadanya rajin menebar psy-war dengan teramat sangat aktif berlatih di lapangan futsal hampir setiap minggu sepanjang tahun 2009. Apalagi skuad mereka kini mendapat sumbangan selusin pemain eks juara Copa SR Laskar Kerak Jigong 2001 yang musim ini harus rela terdegradasi akibat masalah politik. Diyakini suntikan tenaga muda pada tim Gembiraloka akan mengancam gelar tahun ini.

Sementara itu sang juara bertahan Gebes-gebes Mama Hengky 2005 sedang dilanda krisis ekonomi yang menyebabkan Gelandang bertahan Erwin Syahbuddin menyebrang ke tim angkatan istrinya Libia Mayora 2004. Padahal diyakini gelar juara Gebes2 tahun lalu tak lepas dari peranan dan kengototan Erwin Syahbuddin yang sudah bermain di liga sr sejak tahun 2000. Hal sama di alami tim Nasi Timbel Galer 2003 yang sedang mengalami masa hidup segan mati tak mau, pemainnya banyak yang kabur akibat konflik internal, mayoritas pengamat meyakini tahun ini adalah tahun terakhir mereka di liga sr.

Dua Tim unggulan Libia Mayora dan Party Bujang yang sama2 pernah merasakan jadi finalis liga SR sedang dalam kondisi siap tempur dan penuh hasrat. Untuk posisi kuda hitam tahun ini ditempati Laskar Artup 2008 dan Crat Crit Ahh 2007 yang peta kekuatannya masih merupakan misteri untuk para kontestan lama. Hanya tim promosi Deodorant Kembar 2009 yang tida terlalu di perhitungkan oleh pasar bursa taruhan Bet Clic.

Liga di mulai oleh pertandingan di Grup Seni Rupa (A) dengan pembantaian tim bermasalah Nasi Timbel Galer oleh Crat Crit Ahh 2-0 tanpa balas. Ramalan pengamat terbukti dimana Nasi Timbel tahun ini sama sekali tidak pernah menang dan langsung tewas di babak penyisihan. Nasib serupa di alami juara bertahan Gebes2 Mama Hengky yang bahkan secara mengjutakan sempat di bantai tim promosi Deodorant Kembar 8-3 di Grup Gedung F (B). Crat Crit Ahh yang sempat melejit akhirnya gugur setelah ditahan seri Libia Mayora dan di libas Party Bujang yang akhirnya keduanya tembus ke semi final. Begitu pula Deodorant Kembar yang sempat di anggap meteor baru liga SR berkat menang besar atas juara bertahan harus tewas di tangan Gembiraloka yang di babak penyisihan ini melahap semua lawannya dengan nilai sempurna dan Laskar Artup yang cukup beruntung dapat lolos walau pernah kalah dari Gembiraloka dan hanya menang WO atas Gebes2 Mama Hengky.

Garis nasib pun menyebabkan semifinal liga sr 2008 kembali terulang mempertemukan Gembiraloka dengan Party Bujang. Kesempatan baik bagi Gembiraloka untuk membalas dendam atas kekalahan memalukan tahun lalu yang akhirnya di buktikan dengan hattrick strikernya, Nursahid Effendy dan tambahan masing2 sebiji gol dari Dimas Yulianto dan Murdha Udo. Party Bujang sebenarnya mampu mengimbangi Gembiraloka terbukti dari empat biji gol sepakan Angga Cipta, Hery Jo, Panji Zin dan Kris Teguh. Partai ini bak partai final sedemikian serunya untuk disaksikan, Hampir setiap detiknya Party Bujang selalu mebuat frustasi para pemain Gembiraloka sehingga mereka menerima kekalahan dengan kepala tegak.

Pasca kemenangan tersebut para pemain Gembiraloka diliputi rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kembali meraih gelar juara apalagi dengan memandang calon lawan mereka di final Laskar Artup, tim yang pernah mereka permak 3-2 di penyisihan. Laskar Artup sendiri melenggang ke final berkat kecemerlangan pemain bertalenta Apriliyan BSM yang memborong lima gol ke jala Libia Mayora. Libia Mayora yang sebelumnya diunggulkan tampak kehilangan momentum dan tersihir oleh kecemerlangan Apriliyan dkk yang bermain bak kesetanan. Sia2 dua gol Dendy Pringga dan satu gol Welly Baskoro yang tak mampu mengantar mereka pada final keempatnya.

Tibalah final yang di nanti-nanti mempertemukan tim sarat prestasi di masa lalu yang telah mereformasi diri dan tampil meyakinkan sampai babak semifinal Gembiraloka U-20 FC dengan tim tuan rumah (panitia) Laskar Artup yang tak di sangka-sangka menang telak atas Libia Mayora di semifinal. Partai berjalan demikian ketat membawa ketegangan pada pendukung masing2 tim. Tampak dukungan untuk Laskar Artup begitu besar yang didapat tidak hanya dari angkatannya tapi dari angkatan2 lain yang menyimpan sekam pada Gembiraloka.

Sebenarnya Gembiraloka menghadapi final ini tanpa playmaker andalan Ari Nugroho yang cedera parah dan sedang di operasi di Myanmar serta kondisi kebugaan pemain2nya yang tampak memforsir tenaga untuk penyisihan dan semifinal. Terbukti kehadiran pemain kepala dua eks Laskar Kerak Jigong tidak terlalu berpengaruh kecuali permainan striker Hamdi Ahadi, gelandang Indra Jadul dan kiper Aan Sriyanto yang cukup untuk di perhitungkan. Sedangkan komposisi skuad inti lainnya tetap di pegang oleh para pemain lawas macam Yodi Yogaswara, Dasep Adillah, Dimas Yulianto Kasino Mardianto, Murdha Udo, Nursahid, dkk.

Anti Klimaks untuk Gembiraloka tak dinyana tak di duga tiga gol Gembiraloka yang dicetak masing2 oleh Nursahid, Hamdi dan Murdha Udo tersia-siakan berkat (lagi-lagi) keajaiban yang ditorehkan pemain Laskar Artup yang kali ini muncul dari pemuda asal bali Amy Zahrawan yang memberondong jala Gembiraloka dengan Quattrick 4 gol nya. Sedangkan Apriliyan menambah lengkap penderitaan Gembiraloka dengan tambahan sebiji gol. Gegap gempita bahana kemenangan yang sempurna di raih oleh tim Laskar Artup yang begitu mempesona penampilannya mulai dari semi final. Semakin sempurna berkat raihan Top Skorer yang jatuh ke tangan Apriliyan berkat 9 gol nya sepanjang turnamen. Applaus khusus juga di berikan kepada panita yang telah menata liga tahun ini sedemikian artistik dan kompetitif dengan konsep kartu cinta dan kekuatan magis sang maskot Taufiq Putra a.k.a Artup.

See U in Liga SR 2011