News

3/02/2009

LIGA SR 2007)












penyelenggara : Kmsr 2006
tim peserta :
Laskar Kerak Jigong (2001), Kwali Ngebul
(2002),
Tanah Leluhur (2002),Nasi Timbel
(2003), Galer (2003),
Libia Mayora
(2004),Gebes Gebes mama Hengky (2005),
Party Bujang (2006),Crat Crit Ahh (2007)
,
VOC (kombinasi) Gembiraloka (alumni)

juara : Gembiraloka

top skor :Alfan Sudrajat (Gebes-gebes mama Hengky)


review :
Pada awal liga satu tim kuda hitam liga tahun lalu Hore...!!! terdegradasi karena masalah administrasi dan tim Tanah Leluhur 2002 tengah didera masalah berat. Lain lagi dengan Laskar Kerak Jigong 2001 yang sedang dalam kepercayaan diri tinggi namun kelelahan usai menjadi juara Bujang Cup 2007 (Copa SR). VOC, Nasi Timbel 2003 dan tim promosi musim lalu Party Bujang 2006 menjadi kuda hitam yang di perhitungkan. Libia Mayora 2004 sedang dalam kegalauan besar menyusul kegagalannya di final Bujang Cup yang harus mengakui keperkasaan Laskar Kerak Jigong 2001 3-0WO di final. Sementara juara bertahan Gembiraloka memperkuat amunisinya dengan menggaet eks kapten Hore...!!! Dimas Yulianto dan striker tajam Penyu F4 Arief rachman/Arman, kondisi tim ini sangat bugar menyusul absennya mereka di ajang Bujang Cup pertengahan tahun ini.

Perjalanan liga menuai tontonan seru dan memikat tim yang sedang naik daun karena menjadi juara Bujang Cup 2007 yang baru pertama kali di gelar Laskar Kerak Jigong 2001 di luar dugaan tidak lolos dari penyisihan grup, Crat Crit Ahh 2007 menunjukan permainan menarik, Kwali Ngebul 2002, Galer 2003 dan Gebes Gebes Mama Hengky 2005 tetap menjadi yang terbawah.

Gembiraloka
si juara bertahan menjadi incaran banyak tim dan selalu kerepotan tiap bertanding karena semangat tinggi lawan-lawannya. Setelah hanya mampu menang tipis 1-0 dari kuda hitam Party Bujang 2006 mereka lolos ke final dimana tim yang pernah betemu di final Liga SR 2004 Libia Mayora 2004 sudah menunggu. Libia Mayora datang ke final dengan dua rasa penasaran, selain penasaran atas kekalahan kontroversial di final Liga SR 2004 oleh lawan yang sama, juga penasaran karena kekalahan menyakitkan di final Bujang Cup 2007.

Sesuai dugaan karena ternyata pada partai final Gembiraloka yang disinyalir akan menang mudah justru sangat kewalahan meredam semangat muda
Libia Mayora 2004. Tampak sekali bahwa fisik para pemain Gembiraloka sudah tak sebaik dulu karena faktor usia, namun berkat pertolongan dewi fortuna Gembiraloka menang tipis 2-1. Gelar ke-5 yang begitu sulit didapat oleh Gembiraloka tahun ini menjadi sinyal negatif bagi sang juara bertahan. Ambisi tim-tim lain untuk menghapus dominasi Gembiraloka di Liga SR tampaknya akan segera menjadi kenyataan karena kualitas Gembiraloka sudah berkurang jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kita liha tahun depan kenyataanya semoga bukan isapan jempol belaka.

Tidak ada komentar: